Terkini

Slider (style 2)

Selamat Menempuh Hidup Baru "Pejuang Pondok"

Sumber (25/08/2018). Salah satu mujahid Pondok Pesantren Daarul Uluum PUI Majalengka melaksanakan akad pernikan hari ini.

Pernikahan ini dilaksankan di Aula Pondok Pesantren Al Bahjah Sumber Cirebon. Turut hadir dalam akad ini, Mudir Pondok Pesantren Daarul Uluum Ust. Zaenal Muhtadin, M.Ud. yang alumni Pondok Modern Gontor.

Prosesi ini tidak begitu lama, akad yang dipimpin langsung Buya Yahya setelah mengisi pengajian rutin seperti biasanya.

Suatu kebahagiaan bagi kedua mempelai. Selamat menempuh hidup baru wahai mujahid!.

"Iftor Jama'i" Buka Puasa Bersama Perguruan Daarul Uluum dengan Masyarakat

Bulan Ramadhan kali ini, perguruan Daarul Uluum mengadakan buka puasa bersama masyarakat sekitar.

Pada acara tersebut, diisi tausiyah ramadhaniyah oleh seorang da'i dari Cipasung.

MATSDA Graduation 2018

Selamat anak-anakku kelas IX MATSDA Graduation 2018.

Jadilah anak-anak yang bermanfaat,
Bertaqwa,
Shalih,
Shalihah,
Menjadi perekat umat dimamapun kau berada.

Malam Debat Terbuka Calon Ketua OSDU

Visi misi seorang pemimpin harus jelas. Dalam debat terbuka ini seorang calon diharuskan mampu menyampaikan pandangannya dalam satu tahun kedepan. Tidak dipungkiri

Pembukaan Musyawarah Santri Di Pondok Pesantren Daarul Uluum

Regenerasi kepemimpinana


Profesional menjadi satu kunci keberhasilan leader

Sebuah buku motivasi mengatakan bahwa profesional menjadi syarat berhasilnya dalam memimpin. Profesional ini berarti memahami dan mengerti posisi yang berada digenggamnya. Begitu juga tata aturan yang berlaku dalam keorganisasian.

Shalat Dan Puasa Yang Lebih Disukai Di Sisi Allah



بسم الله الرحمن الرحيم
كتاب حديث الأنبياء
باب أحب الصلاة إلى الله صلاة داود وأحب الصيام إلى الله صيام داود

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَوْسٍ الثَّقَفِيِّ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا وَأَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى اللَّهِ صَلَاةُ دَاوُدَ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ.
رواه البخاري

Artinya:
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr (w. 65 H.) berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam (w. 11 H.) bersabda: puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasanya Dawud, beliau biasa berpuasa sehari dan berbuka sehari. Sedangkan shalat yang paling di sukai di sisi Allah adalah shalatnya Dawud, beliau biasa tidur dipertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperanam malam terakhir.
H.R. Bukhari (w. 256 H.)

Istifadah:
Dalam hadits ini diceritakan bahwa shalat yang paling Allah cintai adalah sahatnya Nabi Dawud, yaitu dengan tidur di awal malam kemudian bangun di waktu Allah memanggil: “siapa yang meminta maka akan ku beri dan siapa yang memohon ampun maka akan kuampuni” (sepertiga malam saat yang lain tertidur), kemuadian tidur kembali di sisa malam setelah shalat, sesungguhnya sebab Allah mencintai shalatnya Dawud adalah karena dia melaksanakan apa yang ringan untuk dirinya dimana ditakutkan akan datang kebosanan pada dirinya apabila melaksankan sesuatu yang berat untuk dirinya, dan kebosanan adalah penyebab ibadah ditinggalkan, sedang Allah mencintai sesuatu yang istiqomah.

Kemudian Allah lebih mencintai  puasannya Dawud (yaitu dengan cara selang seling. Sehari puasa dan sehari tidak berpuasa) karena puasa Dawud lebih utama dari puasa sepanjang tahun yang memberikan ke sulitan dan kemudharatan pada diri.

AL-QUR'AN ADALAH OBAT



بسم الله الرحمن الرحيم
كتاب الطب - بَاب الاستشفاء بالقرآن
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْكِنْدِيُّ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ ثَابِتٍ حَدَّثَنَا سَعَّادُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْحَارِثِ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ الدَّوَاءِ الْقُرْآن
                                                                                                  
Artinya :
Telah diceritakan dari Ali ra. (w40H.) dia berkata, "Rasulullah Saw. (w11H.) bersabda: "Sebaik-baik obat adalah Al-Qur'an." HR. Ibnu Majah (w.273H.)

Istifadah:
Al-Qur’an adalah obat hati, maka obat hati lebih utama dari pada obat jiwa. Dengan hati yang bersih dan sehat akan menimbulkan sehatnya jiwa, selalu bersyukur kepada Allah Swt. dan menerima segala apa yang diberikan oleh Allah Swt.
Allah berfirman dalam al-Qur’an:
 وننزل من القرآن ما هو شفاء ورحمة للمؤمنين

“Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”