Shalat Dan Puasa Yang Lebih Disukai Di Sisi Allah



بسم الله الرحمن الرحيم
كتاب حديث الأنبياء
باب أحب الصلاة إلى الله صلاة داود وأحب الصيام إلى الله صيام داود

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَوْسٍ الثَّقَفِيِّ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا وَأَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى اللَّهِ صَلَاةُ دَاوُدَ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ.
رواه البخاري

Artinya:
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr (w. 65 H.) berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam (w. 11 H.) bersabda: puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasanya Dawud, beliau biasa berpuasa sehari dan berbuka sehari. Sedangkan shalat yang paling di sukai di sisi Allah adalah shalatnya Dawud, beliau biasa tidur dipertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperanam malam terakhir.
H.R. Bukhari (w. 256 H.)

Istifadah:
Dalam hadits ini diceritakan bahwa shalat yang paling Allah cintai adalah sahatnya Nabi Dawud, yaitu dengan tidur di awal malam kemudian bangun di waktu Allah memanggil: “siapa yang meminta maka akan ku beri dan siapa yang memohon ampun maka akan kuampuni” (sepertiga malam saat yang lain tertidur), kemuadian tidur kembali di sisa malam setelah shalat, sesungguhnya sebab Allah mencintai shalatnya Dawud adalah karena dia melaksanakan apa yang ringan untuk dirinya dimana ditakutkan akan datang kebosanan pada dirinya apabila melaksankan sesuatu yang berat untuk dirinya, dan kebosanan adalah penyebab ibadah ditinggalkan, sedang Allah mencintai sesuatu yang istiqomah.

Kemudian Allah lebih mencintai  puasannya Dawud (yaitu dengan cara selang seling. Sehari puasa dan sehari tidak berpuasa) karena puasa Dawud lebih utama dari puasa sepanjang tahun yang memberikan ke sulitan dan kemudharatan pada diri.
Share on Google Plus